Harapan.
Waktu berlalu begitu cepat.
Secepat menyapu diriku dalam ingatanmu.
Siapa yang tahu?
Kemarin kita asyik berbincang dan tertawa di meja paling ujung
di kedai kopi.
Tapi, sekarang, aku tak lagi jumpa namamu pada layar
ponselku.
Kau datang, lalu menjatuhkanku kedalam rasa nyaman bersama
milyaran harapan.
Lalu kau pergi, tanpa pamit.
Aku jatuh cinta, kau
pun jatuh cinta. Awalnya aku pikir seperti itu.
Nyatanya, hanya aku yang jatuh cinta, sendirian.
Komentar
Posting Komentar